MENGULAS DAN MENYEDIAKAN SKRIPSI LENGKAP, MAKALAH, TEORI DAN LAIN-LAIN

Sunday, May 1, 2016

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Salah satu target lembaga pendidikan merupakan pencapaian mutu pendidikan melalui tenaga pengajar. Berbagai program yang dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan diwilayah negaranya, seperti dukungan sarana dan prasarana pendidikan, hibah pembangunan, pemberian beasiswa kepada peserta didik sebagai pendukung lembaga pendidikan dalam menjalani aktivitasnya.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus menggenjot laju perkembangan lembaga pendidikan, hal ini dibuktikan dengan keseriusan pemerintah dalam menganggarkan keuangan dalam kapasitas besar untuk lembaga pendidikan dengan langkah-langkah yang berbeda. Sebagai bukti keseriusan pemerintah dapat dilihat dengan banyaknya program-program yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui jalur Kopertis dalam wilayah masing-masing menyusun program yang berorientasi pada kepentingan lembaga pendidikan. 

Pemberian beasiswa merupakan salah satu program pemerintah melalui kopertis wilayah yang ditujukan kepada peserta didik dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Program pemberian beasiswa adalah langkah strategis dari pemerintah dalam menunjang perkembangan pendidikan, dimana dengan adanya program pemberian beasiswa kepada peserta didik maka akan berdampak pada pemerataan pendidikan untuk semua golongan masyarakat. Beasiswa merupakan sebuah langkah maju yang harus dipertahankan demi perkembangan generasi anak bangsa.

Permasalahan yang sering terjadi dalam menjalankan program beasiswa menjadi kendala pemerintah untuk menghasilkan kinerja yang baik. Oleh sebab itu, perlu keseriusan pemerintah dalam mengelola bawahannya. Permasalahan yang sering terjadi dalam mengelola beasiswa disebabkan kurang tepatnya alur beasiswa yang diberikan, seperti beasiswa diberikan kepada orang-orang yang mampu dan tidak terorganisir dengan baik. Beasiswa sejatinya diberikan kepada golongan-golongan masyarakat yang kurang mampu dalam membiayai pendidikan bukan kepada golongan-golongan sebaliknya, hal inilah yang menjadi permasalahan dalam mengelola beasiwa secara keseluruhan.

Lembaga pendidikan juga merupakan salah satu permasalahan yang harus diperhatikan menyangkut tidak maksimalnya program dijalankan, dimana lembaga pendidikan yang menerima beasiswa juga harus bisa berkembangan dalam menjaga mutu pendidikan. Apabila lembaga tidak mampu mengembangkan mutu pendidikan, maka sia-sia beasiswa yang diperoleh. Begitu juga halnya dengan masalah yang dihadapi Universitas Jabal Ghafur yang merupakan tempat penulis melakukan penelitian.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur
Universitas Jabal Ghafur merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang berada di Aceh tepatnya di Kabupaten Pidie. Universitas Jabal Ghafur mempunyai beberapa fakultas yaitu; Fkip, Ekonomi, Tehnik Informatika S1, DIII, Hukum, Fia dan Pertanian, Universitas Jabal Ghafur didirikan pada tahun 1982, dibawah naungan Yayasan Kampus Jabal Ghafur. Kampus yang berlokasi di atas Gle Gapui seluas hampir 100 hektar itu terletak di kawasan Kabupaten Pidie, tepatnya antara Kecamatan Indrajaya dan Mila. Pendiri Universitas Jabal Ghafur ini adalah seorang putra Pidie bernama Nurdin Abdurrahman (almarhum), Beliau adalah rektor pertama dari Kampus ini.

Kini Universitas Jabal Ghafur mulai menatap masa depan dengan tekad baru dan terus membenah diri untuk menjadi center of excellent dan menjawab tantangan baru menuju masa depan yang bermartabat, mempersiapkan generasi muda yang berakhlak mulia, bertanggung jawab kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. 

Universitas Jabal Ghafur mempunyai visi dan misi yaitu menjadikan Universitas Jabal Ghafur sebagai salah satu Universitas Swasta terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika. Sedangkan misi yaitu (1) menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas untuk pengembangan Iptek dan  Imtaq, (2) menyelenggarakan dan menggembangkan budaya penelitian untuk menghasilkan produk penelitian yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, (3) menyelenggarakan kerjasama international yang saling menguntungkan dalam rangka pencapaian pembagunan untuk menjadi universitas yang mandiri, (4) meningkatkan kualitas manajemen dan menyelenggarakan pelayanan melalui penerapan prinsip akuntabilitas, transparasi dan partisipasif yang bercirikan good governance, dan (5) menggalakkan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan tanggung jawab sosial yang besar.

Disamping itu Universitas Jabal Ghafur juga mempunyai tujuan yaitu; (1) menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, menguasai Ipteks, kreatif dan bertanggung jawab menuju terwujudnya masyarakat yang madani, (2) menguasai dan mengembangkan iptek melalui kegiatan penelitian yang relevan dengan tujuan pembangunan nasional serta pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) akademik secara berdaya guna dan berhasil guna, (3) mewujudkan manajemen universitas yang terencana, produktif, efektif, efesien, akuntabel, transparan untuk mencapai kinerja universitas swasta yang unggul, (4) menghasilkan masyarakat akademik yang didukung oleh budaya ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan tanggap terhadap perubahan nasional maupun global, (5) meningkatkan mutu fasilitas, prasarana, sarana dan teknologi untuk mendukung terwujudnya visi universitas serta dapat mewujudkan suasana akademis yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat dan (6) memupuk dan menjalin kerjasama dengan jajaran pemerintah, industri, dunia usaha dan perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.

Pada saat itu Pak Nurdin sedang belajar di Malaysia dan karena panggilan hati maka beliau memutuskan pulang ke Pidie untuk diangkat sebagai bupati. Salah satu program jangka pendek beliau adalah mencerdaskan masyarakat Pidie. Berbagai cara dilakukan untuk melobi tokoh- tokoh terutama tokoh-tokoh masyarakat Aceh di perantauan. Ternyata gagasan cemerlang beliau itu mendapat dukungan penuh dari tokoh-tokoh tersebut seperti Bustanil Arifin, Abdul Gafur, A.R. Ramly dan sejumlah pengusaha lainnya. Mereka bersedia menjadi donatur untuk mendukung rencana Pak Nurdin ini. Sambutan masyarakat pun luar biasa, bahkan setiap desa di Kabupaten Pidie ikut menyumbang dana untuk pembangunan perguruan tinggi itu, kemudian di bukit kapur tandus itu berdirilah sebuah kampus megah dengan bangunan berbagai model seperti model gedung gaya Spanyol, Romawi dan rumoh Aceh. Sungguh luar biasa konsep bapak kami itu. Beliau mampu menyulap hutan menjadi sebuah sebuah kampus yang bisa dikatakan cukup megah pada saat itu, Berbagai kegiatan tingkat nasional bahkan internasional pernah diselenggarakan di kampus UNIGHA, tujuannya adalah untuk memperkenalkannya kemasyarat luas bahwa sebuah universitas telah lahir di Aceh.

Pada tahun 1986 pernah diadakan Pertemuan Sastrawan Indonesia-Malaysia-Singapura. Dalam pertemuan itu hadir Mochtar Lubis dan istrinya Halimah, Arifin C Noer dan istrinya Jajang, Taufiq Ismail dan istrinya Ati, Sutardji Calzoum Bachri, LK. Ara, Ibrahim Alfian, Hasballah, dan Ali Hasymi mantan Gubernur Aceh, penyair Poedjangga Baroe. Acara spektakuler lain yang pernah diadakan di kampus UNIGHA adalah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional pun pernah diselengarakan. Berbagai seminar dan acara seremonial kampus yang dihadiri oleh para mentri terlihat lumrah dan sering diadakan dikampus yang diberi nama Universitas  Jabal Ghafur ini.
Namun sayang, kemegahan kampus itu harus terenggut oleh konflik antara GAM dan Republik Indonesia. Konflik yang terjadi telah merubah banyak gambaran Universitas Jabal Ghafur. Karena alasan keamanan, akhirnya proses kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke sekolah-sekolah dan ruko-ruko di kota sigli dan sekitarnya. Tentulah kegiaatan belajar mengajar tidaklah lagi se-efektif dulu. Kondisi keadaan pada saat itu (konflik) yang dimana semua lini kehidupan masyarat Aceh khususnya masyarat pidie baik ekonomi, politik, keamanan, serta pendidikan lumpuh, maka imbas hal tersebut juga menghambat kelancaran proses belajar mengajar di Universiats Jabal Ghafur yang mana mobilitas para mahasiswa dan para dosen, apalagi dosen yang didatangkan dari Banda Aceh terhambat akibat situasi keamanan yang tidak kondusif.

Setelah beberapa tahun harus mengkondisikan proses belajar mengajar dengan keadaan di Aceh, khususnya pidie pada saat itu, Universitas Jabal Ghafur mencoba bangkit kembali, tepatnya setelah proses perdamaian di Aceh telah di sepakati oleh kedua pihak yang bertikai pada saat itu yaitu: Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka. Kampus ini mencoba kembali untuk bangkit sedikit demi sedikit. Di mulai dengan mengaktifkan kembali proses perkuliahan di kampus induk, tepatnya di Gle Gapui, namun tidaklah mudah mengubah Universitas Jabal Ghafur menjadi seperti sedia kala, butuh proses dan waktu yang panjang agar kampus ini dapat berjalan seimbang lagi. 

Terpilihnya Prof. Dr. B.I Ansari M.Pd pada awal januari 2011 sebagai Rektor Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Pidie agaknya memberikan sedikit pencerahan terhadap perbaikan UNIGHA baik dari segi mutu dan rekonstruksi pembangunan. Berbagai program dan kegiatan mulai terlihat.  Seperti kegiatan kemahasiswaan yang sebelumnya hanyalah simbol belaka, saat ini berangur-ansur mulai bangkit dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Lebih lanjut, masalah akreditasi yang dulunya menjadi pemicu serangkaian perdebatan dalam internal kampus sudah terselesaikan hingga tahap 80%. Beberapa sarana dan prasarana di kampus seperti mushalla, Gedung Juree, dan Leuguna sudah rampung di perbaiki. Transparansi dalam hal keuangan baik SPP dan dana kemahasiswaanpun telah terjawab. Diharapkan Universitas Jabal Ghafur kedepan dapat merubah pandangan negatif masyarakat akhir-akhir ini, serta dapat mencetak insan akademik yang berkualitas. Yang paling penting adalah semua civitas akademika di kampus bahu membahu untuk menatap Jabal Ghafur yang lebih baik kedepannya. 

Pada tahun 2016 Universitas Jabal Ghafur yang dipimpin oleh Drs. Sulaiman Usman, M.Pd terus mengalami penurunan di bidang pengelolaan akademik, hal ini terlihat jelas dengan menurunnya mutu pendidikan yang terjadi akibat konflik perebutan Jabatan Rektorat, dimana Universitas Jabal Ghafur mengalami masalah terkait dengan tidak adanya lagi beasiswa seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu Besiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dan PPA. Hal ini sangat merugikan mahasiswa yang menempuh ilmu pendidikan di Universitas Jabal Ghafur. Program Besiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dan PPA merupakan program yang selama ini berjalan dengan penuh keuntungan bagi mahasiswa dan juga sebagai motivasi mahasiwa dalam meningkatkan ilmu pengetahuannya.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik meneliti tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur”.

1.2 Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis dapat merumuskan  pertanyaan penelitian sebagai berikut: 
  1. Bagaimana pengaruh konflik Rektorat terhadap dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur?
  2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur?
  3. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur?

1.3  Tujuan Penelitian 
Dari hasil penelitian ini hendaknya memiliki tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui pengaruh konflik Rektorat terhadap dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur.
  2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur.
  3. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur.

1.4  Manfaat  Penelitian 
Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Manfaat Teoritis : Sebagai landasan penelitian yang akan datang, serta dapat menambah pengetahuan dan mengidentifikasi permasalahan serta dapat memberikan pemecahan masalah bagi masalah yang dihadapi. 
  2. Bagi Universitas Jabal Ghafur: Sebagai sumber informasi bagi pihak Universitas Jabal Ghafur dalam usaha meningkatkan mutu pendidikannya agar dapat memperoleh kembali beasiswa BBM dan PPA. 
  3. Bagi Peneliti: Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya tentang ilmu ekonomi dibidang pengelolaan organisasi sehingga akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.

File lengkap: Hubungi 085275077070...ttd fadlul

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dihapusnya Beasiswa BBM dan PPA pada Universitas Jabal Ghafur

0 comments:

Post a Comment