MENGULAS DAN MENYEDIAKAN SKRIPSI LENGKAP, MAKALAH, TEORI DAN LAIN-LAIN

Monday, May 2, 2016

Pengaruh promosi penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Wanita di Kabupaten Pidie

Pengaruh promosi penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Wanita di Kabupaten Pidie

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 
Dalam kehidupan sehari-sehari, tidak dapat dipungkiri kalau wanita lebih sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk yang senang akan keindahan. Kecenderungan wanita yang ingin tampil cantik sehari-sehari dan menjadi pusat perhatian, membuat wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan kosmetik, hal ini dijadikan sebagai peluang bagi produsen industri kosmetik untuk mengembangkan peluang bisnisnya. Di Indonesia saat ini mulai bermunculan berbagai produk kosmetik baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Perindustrian pada tahun 2012 penjualan kosmetik mencapai 14% yaitu Rp 9,76 triliyun dari sebelumnya sebesar Rp 8,5 triliyun (Kememperin, 2012).

Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di pasaran mempengaruhi sikap seseorang terhadap pembelian dan pemakaian barang. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan (need), melainkan karena keinginan (want). Ditambah dengan ditemukannya konsumen memutuskan memilih menggunakan produk tertentu (kosmetika) dalam rangka memperjelas identitas diri agar dipandang baik dalam komunitas tertentu. 

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Keindahan sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman emosional, karena hal itu merupakan pengalaman subyektif. Sering dikatakan bahwa "beauty is in the eye of the beholder" atau keindahan itu berada pada mata yang melihatnya. 

Keindahan seringkali diidentikkan dengan wanita. Wanita adalah makhluk Tuhan yang indah. Oleh karena itu Tuhan menyertakan sifat suka akan keindahan” dan pemelihara keindahan kepada wanita. Cara wanita memelihara keindahannya yaitu dengan cara merawat dirinya dengan baik. Untuk itulah wanita membutuhkan sesuatu yang akan membuat dirinya selalu tampil cantik di depan orang lain. Mereka  membutuhkan kosmetik yang digunakan untuk memoles dirinya agar tampak lebih menawan. Kebutuhan wanita untuk tampil cantik seperti yang diinginkannya menciptakan potensi pasar yang sangat besar di industri kosmetik.

Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan sebagai pemenuhan kebutuhan sekunder (secondary goods). Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari demi mendapatkan dan mempertahan kecantikan dari waktu ke waktu. Setiap kosmetik diciptakan memiliki keunggulan utama yang berbeda demi pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Namun, seiringnya dengan perkembangan zaman, trend, bahkan kemajuan teknologi saat ini menuntut perusahaan-perusahaan penghasil kosmetik harus peka dan menciptakan inovasi-inovasi kandungan dalam produk kosmetik sesuai dengan permintaan konsumen yang semakin tinggi. 
Pengaruh promosi penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Wanita di Kabupaten Pidie
Tingginya permintaan konsumen dapat dilihat data Kementrian Perindustrian bahwa peningkatan penjualan kosmetik di Indonesia pada 2012 sebesar 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun di mana konsumen kelas menengah menjadi faktor utama tingginya penjualan kosmetik di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya minat konsumen terhadap kosmetik mampu memberikan peluang besar bagi para industri kosmetik untuk memasarkan produknya di Indonesia. 

Peluang besar ini juga didukung penuh oleh pemerintah dengan memberikan insentif salah satu bentuknya berupa tax allowance. Pemerintah berharap dengan adanya insentif tersebut maka industri kosmetik mampu berkembang lebih besar dan dapat berekspansi secara rutin untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kebijakan tersebut dilengkapi pula dengan adanya pasar bebas ASEAN dan CHINA (ACFTA) yang akan berlaku pada 2015 sehingga produk-produk kosmetik China juga dapat memasuki industri kosmetik Indonesia (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013). Kebijakan ini dapat menciptakan persaingan yang semakin tinggi di dalam industri kosmetik Indonesia. 

Menurut Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia adalah 744 perusahaan berskala besar, menengah, dan kecil dan 500 diantaranya merupakan usaha kecil menengah. Walaupun jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia banyak tetapi jumlah penjualan kosmetik impor masih lebih tinggi dari pada kosmetik lokal. Hal ini disebabkan selain adanya kebijakan insentif yang diberikan pemerintah, para pelaku usaha industri kosmetik luar negeri memiliki pemahaman yang baik mengenai pasar kosmetik dan sangat peka terhadap dinamika pasar di Indonesia. Maka dari itu, perusahaan kosmetik lokal harus melakukan strategi pasar demi mempertahankan eksistensinya. Salah satu strateginya ialah menggunakan strategi marketing mix sehingga konsumen kosmetik tertarik untuk membeli produk-produk kosmetik lokal. 

Strategi promosi merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Strategi promosi akan bias berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur dengan baik. Perusahaan harus dapat merancang strategi promosi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu tujuan perusahaan adalah dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu untuk menarik perhatian konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. 

Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dengan memilih promosi yang tepat dalam memasarkan produk. Dari segi produk, perusahaan mampu merancang suatu produk dengan baik agar bermanfaat dan mudah digunakan oleh konsumen. Dari rancangan produk, dapat dilihat seberapa jauh kualitas yang ditawarkan. Kualitas adalah suatu standar sebagai pengukur dalam membedakan suatu benda dengan yang lainnya. Semakin baik suatu rancangan produk maka semakin banyak konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Produk menjadi salah satu penentu bagi konsumen untuk memutuskan melakukan pembelian produk. 

Banyak kalangan wanita di Kabupaten Pidie mengikuti perkembangan jaman, apalagi di bidang kecantikan, wanita Pidie sangat peduli terhadap kecantikannya karena merupakan ciri khas seorang wanita yang dipandang sama kecantikannya. Oleh sebab itu wanita yang menggunakan wardah sebagai kosmetik kecantikan sudah tergolong banyak, Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sales-sales kosmetik wardah yang berdatangan ke toko-toko kosmetik dan pemahaman wanita-wanita Pidie terhadap produk kecantikan yang satu ini sudah sangat melekat. 

Keberadaan sales promotion pada aulet (toko) sangat berpengaruh terhadap efektivitas pemasaran produk wardah di Kabupaten Pidie. Sebagai pengukuran keberhasilan pemasaran dengan menempatkan sales promotion pada toko-toko kosmetik di Kabupaten Pidie sangat berpeluang terhadap keberhasilan pemasaran produknya. Dimana, wanita-wanita di Kabupaten Pidie mempunyai cara hidup berbeda tentang gaya hidup di segi kecantikan. Keberadaan sales promotion yang umumnya wanita-wanita cantik menjadi ukuran bahwa produk yang sales-sales tersebut menjadi sampel terhadap keberhasilan produk wardahnya. 

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh promosi penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Wanita di Kabupaten Pidie”.

1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “bagaimanakah pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli kosmetik wardah pada kalangan wanita di Kabupaten Pidie”? 

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: “Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli kosmetik wardah pada kalangan wanita di Kabupaten Pidie”.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Sebagai penambahan ilmu menyangkut teori-teori yang selama ini belum memahami tentang bahan ajaran pada masa masa perkulian atau masa menempuh pendidikan.
  2. Bagi Perusahaan, dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber masukan bagi perusahaan untuk dapat mengetahui faktor mana yang paling dominan dalam mengetahui mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk kosmetik wardah yang ditawarkan sehingga perusahaan dapat menentukan strategi dimasa mendatang.
  3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik mengangkat permasalahan serupa. 
Untuk File Lengkap Hubungi: 085275077070....


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pengaruh promosi penjualan Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah Pada Kalangan Wanita di Kabupaten Pidie

0 comments:

Post a Comment